Kamis, 30 Desember 2010
ku ka
rintih kumerintih kesakitan yang telah kujalani
ambisimu kini membunuhku
dan kau bungkam mulutku dengan indahmu
menari diatas luka mimpi
wajah yang hadir hanyalah imaji semu terlihat
terbuai hanyutku dalam deras mimpi dan khayalan
terbesit untuk melupakan omong kosong harapan
diamku tak dapat tertahan
sudahlah...sudahlah aku muak
sadarlah...sadarlah semua akan terbuang
terbesit untuk melupakan omong kosong harapan
diamku tak dapat tertahan
ku kan menghilang
dari bayang kelam
tanpa sisa semua tiada
kini kata-kata tiada artinya
hanya luka yang bicara
sadarkan mataku dari semua anganmu
dan semua akan sirna yang tersisa hanyalah luka(2x)
ku kan menghilang
dari bayang kelam
tanpa sisa semua tiada
kini kata-kata tiada artinya
hanya luka yang bicara
rintih kumerintih kesakitan yang telah kujalani
ambisimu kini membunuhku
dan kau bungkam mulutku dengan indahmu
menari diatas luka mimpi
wajah yang hadir hanyalah imaji semu terlihat
terbuai hanyutku dalam deras mimpi dan khayalan
terbesit untuk melupakan omong kosong harapan
diamku tak dapat tertahan
sudahlah...sudahlah aku muak
sadarlah...sadarlah semua akan terbuang
terbesit untuk melupakan omong kosong harapan
diamku tak dapat tertahan
ku kan menghilang
dari bayang kelam
tanpa sisa semua tiada
kini kata-kata tiada artinya
hanya luka yang bicara
sadarkan mataku dari semua anganmu
dan semua akan sirna yang tersisa hanyalah luka(2x)
ku kan menghilang
dari bayang kelam
tanpa sisa semua tiada
kini kata-kata tiada artinya
hanya luka yang bicara
Dan,
Semua telah hilang… potret kehampaan
Apa yang kutakutkan kini menjadi nyata
Tersisa hanyalah
Sesal tak habisnya
Kebodohan yang memaksa
Membuatku nista
Namun percuma meyakinkanmu
Kau memutarkan fakta
Pengorbanan tak lagi berarti
Hancurkan
Telah kucoba dengar, semua hanya alasan
Terpuruk dalam pedihku yakin
Kau kembali dengannya
Kulenyapkan semua, puisi omong kosongmu
Menorehkan tinta penuh duka
Kini ku tak berdaya
Hanya menunggu harapan yang sirna
Menanti asa yang tak kunjung tiba
Membuat cerita berakhir nestapa
Muakku adalah goresan hatiku
Deritaku tak ada habisnya
Kan kubawa hingga semanis pembalasanku... nanti
Tiada bicara
Aroganmu meronta
Terdiamku, setengah mati
Namun percuma meyakinkanmu
Kau memutarkan fakta
Pengorbanan tak lagi berarti
Hancurkan
Telah kucoba dengar, semua hanya alasan
Terpuruk dalam pedihku yakin
Kau kembali dengannya
Kulenyapkan semua, puisi omong kosongmu
Menorehkan tinta penuh duka
Kini ku tak berdaya
Deritaku tak ada habisnya
Kan kubawa hingga semanis pembalasanku... nanti
Tiada bicara
Aroganmu meronta
Terdiamku, setengah mati
Telah kucoba dengar, semua hanya alasan
Terpuruk dalam pedihku yakin
Kau kembali dengannya
Kulenyapkan semua, puisi omong kosongmu
Menorehkan tinta penuh duka
Kini ku tak berdaya
Langganan:
Postingan (Atom)